Ketabahan adalah kemampuan seseorang untuk menyikapi dan menjalani sesuatu
secara sabar. Ketabahan adalah kekuatan hati dan mental seseorang untuk
menerima kesulitan ataupun sesuatu yang tidak diinginkannya dengan lapang dada.
Ketabahan adalah kemampuan seseorang untuk menerima kenyataan hidup yang
sebenarnya tidak ia inginkan. Ketabahan adalah keteguhan seseorang untuk tetap
bertahan dan menjalani hidup dengan sebaik-baiknya, meskipun kenyataan hidup
yang dihadapi nya terasa pahit dan menyakitkan. Ketabahan adalah cermin
ketangguhan dan ketegaran diri. Karenanya ketabahan akan selalu terkait erat
dengan sifat kesabaran dan ketawakkalan kepada Alloh SWT. Bahkan tidak
berlebihan jika dinyatakan bahwa ketabahan adalah buah dari kesabaran dan
ketawakkalan.
Dalam Alqur’an Alloh memang telah memerintahkan manusia untuk senantiasa
mengembangkan sikap sabar dan tawakkal dalam menjalani seluruh proses
kehidupan, agar terwujud pribadi-pribadi yang tabah, tangguh, dan tegar. Karena
dengan bertawakkal kepada Alloh, seseorang akan selalu merasa mempunyai
sandaran dan pegangan hidup. Dengan bertawakkal kepada Alloh SWT, seseorang
tidak akan pernah merasa cemas, takut dan khawatir, karena ia yaqin bahwa Alloh
pasti akan mencukupkan dan menyelesaikan segala urusannya. Dengan bertawakkal
kepada Alloh SWT, seseorang tidak akan pernah dihinggapi kecewa, rasa putus
asa, dan patah semangat. Dengan bertawakkal kepada Alloh seseorang akan
senantiasa tabah dan tegar dalam menjalani kesulitan-kesulitan hidup. Alloh telah
menjajikan:
وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ
لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ
بَٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَيۡءٖ قَدۡرٗا ٣
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu. “(Ath-Tholaq: 3)
Realita hidup sehari-hari menunjukkan kepada kita betapa
orang-orang yang mampu menghadapi segala kesulitan dan cobaan hidup dengan
tabah iscaya ia akan mampu melalui segala kesulitan dan cobaan itu dengan baik.
Orang yang mampu menghadapi kesulitan dan cobaan hidup itu justru akan berubah
menjadi kebaikan, karena dengan sikap tabahnya itu ia akan menjadi pribadi yang
matang dan dewasa. Bahkan orang yang mampu bersikap tabah dalam menghadapi
pahitnya kesulitan dan cobaan hidup, Alloh telah menjajikan untuknya sejuta
kemudahan dan keindahan. Alloh berfirman:
فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ
يُسۡرًا ٥ إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا ٦
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan. sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-insyiroh 5-6)
Tabahlah dalam
menghadapi segala kesulitan dan cobaan, karena ketabahan adalah cerminan dari kuat
dan tangguhnya kepribadian. Orang akan menghargai anda bukan dari hasil Akhir
Anda dalam menghadapi kesulitan dan cobaan, tetapi dari kesabaran, ketabahan,
dan ketegaran Anda dalam melalui kesulitan dan cobaan. Karena itulah Alloh
sangat menyukai orang-orang yang tabah, tangguh, dan tegar. Rosululloh SAW
bersabda: orang mukmin yang kuat (jasmani-rohani) lebih disukai oleh Alloh SWT
dibandingkan dengan orang mukmin yang lemah (jasmani-rohani). Karena itu
teguhkanlah dirimu dalam setiap kebaikan yang akan memberi manfaat. Mohonlah pertolongan
Alloh dan janganlah engkau menjadi orang yang lemah. Jika engkau ditimpa suatu
kesulitan, janganlah engkau mengatakan “seandainya berbuat begini dan begitu,
niscaya akhirnya akan begini dan begitu. Tetapi katakanlah “ semuanya telah
ditakdirkan oleh Alloh. Apapun yang dikehendakiNya, niscaya Dia akan
melaksanakan nya. Karena perkataan “seandainya aku” akan membuka jalan bagi
capur tangan syetan. (HR Muslim)
Dari hadist diatas
memberikan isyarat bahwa apabila mengalami suatu musibah dan cobaan, maka sudah
seharusnya berpasrah, bersabar dan bertawakkal kepada Alloh SWT, karena sikap
inilah yang membawa kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar