Oleh Muhammad Ridwan Naim
Langkahku terseok menanti malam
Langkahku tertatih berselimut kelam
Tanpa asa ku sejenak terdiam
Berdiri terpaku, dalam sunyi Aku tenggelam
Mulai samar bayangku
Lambat laun sirna
Mulai bisu sekelilingku
Lambat laun hampa
Saat bayu berhembus, berdesir
Menciptakan riak yang mengalir
Mirat pun enggan melukiskanku
Di atas air, mengabur parasku
Dedaunan serentak bersorak
Kemudian jatuh berserak
Di atas tanah mereka berarak
Di bawah kakiku mereka terinjak
Dengan jiwa berpaut kelam
Hatiku berbisik pada malam
Inikah diriku?
Lemah dan terasingkan dari duniaku?
Langkahku terseok menanti malam
Langkahku tertatih berselimut kelam
Tanpa asa ku sejenak terdiam
Berdiri terpaku, dalam sunyi Aku tenggelam
Mulai samar bayangku
Lambat laun sirna
Mulai bisu sekelilingku
Lambat laun hampa
Saat bayu berhembus, berdesir
Menciptakan riak yang mengalir
Mirat pun enggan melukiskanku
Di atas air, mengabur parasku
Dedaunan serentak bersorak
Kemudian jatuh berserak
Di atas tanah mereka berarak
Di bawah kakiku mereka terinjak
Dengan jiwa berpaut kelam
Hatiku berbisik pada malam
Inikah diriku?
Lemah dan terasingkan dari duniaku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar